BERLAYAR UNTUK BERLABUH Layar sudah terkembang. Na hk oda mengambil posisi duduk dengan kaki kanan berada di atas kaki kiri. Para Anak Buah Kapal sudah siap dengan posisinya masing-masing. Lapisan-lapisan ombak mulai mereka terjang sedikit demi sedikit . Nakhoda mulai membentangkan peta dengan tangan bergetar, karena rasanya ia tidak sanggup meninggalkan pelabuhan kecil dengan berjuta kenangan itu. “Ah, aku tak sanggup meninggalkan pelabuhan tadi, banyak sekali kenangan-kenangan yang kudapatkan disana dan kegembiraan yang tidak bisa diungkap . Seandainya umurku sudah tua, pasti saja aku akan menetap di pelabuhan itu dan merubah hidupku menjadi lebih baik, mungkin juga aku akan berkeluarga disana ,” ungkap Nah k oda dengan nada lirih. “Seharusnya kapten tak boleh berkata seperti itu kita hatus tetap berjalan menuju tujuan kita , sebab ini sudah menjadi tugas kita untuk menuju pelabuhan selanjutnya, Kapten,” jawab asisten kapten. Setelah sampai di tengah samudra biru, ...